Kawasan Timur Tengah kembali memanas. Kali ini, sorotan dunia tertuju pada Tel Aviv, kota terbesar di Israel yang dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran. Serangan ini terjadi di tengah eskalasi konflik yang semakin mengkhawatirkan antara kedua negara yang selama puluhan tahun telah saling memusuhi dalam geopolitik regional.
Kronologi Serangan Rudal Iran ke Tel Aviv

Serangan rudal yang menghantam Tel Aviv dilaporkan terjadi pada dini hari waktu setempat. Beberapa rudal balistik diluncurkan dari wilayah Iran dan berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel. Sirene peringatan meraung di seluruh penjuru Tel Aviv, disusul dengan dentuman ledakan yang mengguncang kota selama lebih dari dua puluh menit.
Sumber militer Israel mengonfirmasi bahwa lebih dari 20 rudal berhasil diluncurkan, di mana sebagian besar ditujukan ke fasilitas strategis dan kawasan permukiman padat. Ledakan tersebut menyebabkan kebakaran di sejumlah lokasi, memicu kepanikan massal di kalangan warga sipil.
Target dan Dampak Serangan
Menurut laporan awal dari otoritas Israel, beberapa titik vital seperti markas militer, pusat komunikasi, pelabuhan, serta infrastruktur sipil menjadi sasaran utama. Beberapa gedung apartemen, pusat perbelanjaan, dan kantor pemerintahan dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Kementerian Kesehatan Israel menyebutkan terdapat setidaknya 45 korban luka dan 7 korban jiwa. Banyak warga dievakuasi ke wilayah selatan Israel, sementara tim medis dan penyelamat bekerja tanpa henti di lokasi terdampak.
Reaksi Israel dan Dunia Internasional

Perdana Menteri Israel segera menggelar konferensi pers darurat, menyatakan bahwa tindakan Iran adalah provokasi terbuka dan akan dibalas secara setimpal. Israel juga mulai mengaktifkan status siaga penuh dan mengerahkan militer ke perbatasan utara serta wilayah udara. Drone-drone pengintai dan pesawat tempur dilaporkan terbang rendah di langit Tel Aviv sepanjang malam.
Kecaman dan Seruan Damai dari Dunia Internasional
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis mengecam tindakan Iran dan menyatakan dukungan terhadap Israel. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata dan meminta kedua belah pihak menahan diri. Sekjen PBB menyatakan bahwa “tindakan lebih lanjut akan memperburuk penderitaan warga sipil dan bisa memicu ketidakstabilan global.”
Negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan UEA juga menyerukan agar Iran dan Israel menempuh jalur diplomatik, meski mereka sendiri tetap bersikap hati-hati terhadap eskalasi konflik ini.
Latar Belakang Ketegangan Iran-Israel

Hubungan Iran dan Israel memang telah lama diliputi ketegangan, terutama terkait program nuklir Iran, pengaruh Teheran di Suriah dan Lebanon, serta dukungan Iran terhadap kelompok milisi seperti Hizbullah dan Hamas.
Serangan terbaru ini diduga sebagai balasan atas serangan udara Israel ke konsulat Iran di Damaskus awal bulan lalu yang menewaskan dua jenderal Garda Revolusi. Iran secara terbuka menyatakan akan membalas aksi tersebut.
Ketakutan akan Perang Terbuka
Para analis menyebut bahwa konflik ini berpotensi berkembang menjadi perang terbuka antarnegara. Beberapa negara Arab di sekitar Israel kini juga meningkatkan kewaspadaan militernya. Sementara itu, harga minyak dunia tercatat melonjak tajam pascaserangan, mencerminkan ketakutan pasar terhadap ketidakstabilan kawasan yang bisa mengganggu pasokan energi global.
Suasana di Tel Aviv Pasca Serangan

Pasca ledakan, jalan-jalan utama di Tel Aviv terlihat sepi. Sekolah-sekolah diliburkan, warga diminta tetap berada di rumah atau berlindung di bunker bawah tanah. Supermarket dan stasiun pengisian bahan bakar dipenuhi antrian panjang karena warga panik terhadap kemungkinan serangan lanjutan.
Pemerintah kota Tel Aviv juga mendirikan pusat krisis dan tempat pengungsian sementara di stadion-stadion besar. Jalur komunikasi dijaga ketat dan beberapa layanan internet sempat terputus akibat kerusakan infrastruktur.
Bantuan Kemanusiaan Mulai Berdatangan
Organisasi bantuan dari dalam dan luar negeri mulai bergerak memberikan pertolongan, menyediakan makanan, obat-obatan, dan tempat pengungsian sementara. Beberapa rumah sakit di wilayah Tel Aviv dilaporkan penuh dengan korban luka dan pasien trauma.
Tim medis internasional dari LSM seperti Doctors Without Borders dan Palang Merah mulai berdatangan, membawa suplai darurat dan tenaga relawan. Sementara itu, pemerintah Israel meminta warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Dunia di Ambang Krisis Baru?
Serangan rudal Iran ke Tel Aviv bukan hanya memperburuk hubungan dua negara, tetapi juga mengancam kestabilan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. Meski Israel bersiap membalas, banyak pihak berharap agar konflik tidak berkembang menjadi perang besar yang bisa mengorbankan jutaan jiwa dan melibatkan lebih banyak negara di sekitarnya.
Situasi ini menjadi ujian besar bagi diplomasi internasional. Dunia kini menanti: apakah akan terjadi deeskalasi melalui jalur damai, atau justru perang berskala besar yang akan mengguncang global? Untuk saat ini, semua mata tertuju pada Tel Aviv dan Teheran, menanti langkah selanjutnya yang bisa menentukan arah masa depan kawasan.